LINGKUNGAN
INFORMASI
Jika
memperhatikan arus informasi internal dan eksternal. Dapat di ketahui bahwa ada
3 pelaku interaksi antara perusahaan dengan para pengguna dalam lingkunagn
eksternal yaitu pemegang kepentingan dengan pemasok dan pelanggan. Interaksi
informasi yang diterima pelaku interaksi berupa laporan keuangan, pengembalian
pajak, serta informasi perdagangan saham akan tetapi informasi yang dibutuhkan
pelaku internal dan eksternal berbeda-beda.
Apakah Sistem Itu ?
Sistem ada dua yaitu sistem
yang terjadi alami dan sistem yang dibuat. Sehingga dari beberapa
istilah sistem merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
Elemen-elemen
Sebuah Sistem
Dari
definisi tersebut dapat diperoleh pemahaman
:
·
Komponen
ganda,
yaitu sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian.
·
Keterkaitan
(relatedness),
yaitu suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem.
·
Sistem
versus subsistem,
suatu sistem dikatakan subsistem jika sistem tersebut menjadi bagian
atau mempunyai hubungan dari sistem yang
lebih besar .
·
Tujuan, sistem harus mengarah
ke satu atau ke bebrapa tujuan.
Ada dua hal penting untuk studi sistem
informasi :
1.
Dekomposisi
sistem, dapat dikatakan proses membagi sistem menjadi beberapa bagian
subsistem.
2.
Interdependensi
subsistem, kemampuan sistem dalam mencapai tujuan berdasarkan
efektifitas fungsi dan interaksi yang harmonis antara subsistem.
Suatu
kerangka kerja bagi Sistem Informasi
Sistem
Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna.
Sistem
informasi menerima input, disebut transaksi, yang kemudian dikonversi melalui proses menjadi output informasi yang akan didstribusikan
kepada para pengguna
informasi.
Transaksi
adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan
diproses oleh sistem informasinya sebagai sebuah unit kerja. Transaksi dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1.
Transaksi
keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas
suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan
moneter.
2.
Transaksi
non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem
informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi
keuangan. Contohnya penambahan nama pemasok bahan baku ke dalam
daftar nama pemasok yang ada sebelumnya.
Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem informasi
Manajemen
Perbedaan
antara sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen, dapat dilihat
dari subsistem yang ada pada kedua sistem tersebut. Sistem Informasi Akuntansi
terdiri atas 3 subsistem yaitu : 1. Sistem pemprosesan transaksi, 2. Sistem
buku besar/pelaporan keuangan, 3. Sistem pelaporan manajemen. Sedangkan Sistem
Informasi Manajemen terdiri atas : 1. Sistem manajemen keuangan, 2. Sistem
pemasaran, 3. Sistem produksi, 4. Sistem sumber daya manausia.
Subsistem SIA
Subsistem-subsistem
SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung
mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri atas tiga subsistem utama
:
1.
Sistem pemrosesan
transaksi – SPT (Transaction Processing Sistem), yang mendukung operasi bisnis setiap hari
dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh
organisasi. SPT merupakan pusat dari
seluruh fungsi sistem informasi dengan mengkonversi
peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi, dan mendistribusi
informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan
operasi harian mereka.
2.
Sistem pelaporan buku
besar/keuangan – SPBB /K (general ledger/financial reporting sistem), yang menghasilkan laporan
keuangan trdisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan
laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum.
3.
Sistem pelaporan
manajemen – SPM (management reporting sistem), yang menyediakan
manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian,
dan laporan pertanggungjawaban.
Model Umum Sistem informasi Akuntansi
Model umum Sistem Informasi Akuntansi adalah pengguna
akhir, sumber data, pengumpulan data, pemprosesan data, manajemen database,
pembuatan informasi dan umpan balik.
a.
pengguna akhir di bagi kedalam 2
kelompok umum yaitu : eksternal dan internal, pengguna eksternal meliputi para
kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga pemerintahan, kantor pajak,
pemasok dan pelanggan. Sedangkan pengguna internal meliputi pihak manajemen di
tiap tingkat dalam perusahaan, serta personil operasional.
b.
Sumber
data adalah berbagai transaksi
keuangan yang masuk kedalam sistem informasi baik dari sumber internal maupun
eksternal.
c.
Pengumpulan
data dalah tahap operasianal
pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan
yang masuk ke dalam valid, lengkap dan bebas dari kesalahan.
d.
Pemprosesan
data setelah data selesai
dikumpulkan, data biasanya membutuhkan pemprosesan agar dapat memperoleh
informasi.
e.
Manajemen
database, basis data
sebuah perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data keuangan dan non
keuangan. Bentuk fisik basis data dapat di sajikan dalam beberapa tingkatan
dalam herarki yaitu data atribut, record,
dan file diilustrasika.
f.Pembuatan informasi adalah proses menyusun, mengatur, memformat, dan
menyajikan informasi bagi para pengguna informasi. Informasi mempunyai beberapa
kateristik yaitu relevan, tetapat waktu, akurat, lengkap, dan ringkas.
g.
Umpan
balik adalah suatu bentuk output
yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat
internal maupun eksternal.
Tujuan
sistem informasi
Terdapat 3 tujuan dasar yang umum didapati dari system
yaitu :
1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.
3. Mendukung operasional harian perusahaan
Akuisisi
Sistem Informasi
Organisasi
memperoleh sistem informasi dengan dua cara yaitu dengan mengembangkan sistem
yang dibakukan dari awal melalui aktivitas pengembangan sistem in-house
dan dengan cara membeli sistem komersial yang sudah diprogram dari para pemasok
perangkat lunak. Tiga jenis perangkat
lunak komersial adalah :
1.
Turnkey systems
merupakan sistem yang sudah selesai dan sudah diuji dan siap untuk
diimplementasikan.
2.
Backbone systems terdiri
atas sebuah struktur sistem dasar untuk dibangun, logika pemrosesan utamanya
adalah pra-pemrogaman, dan pemasoknya kemudian mendesain perangkat pemakai
untuk disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap kliennya.
3.
Vendor-supported systems
merupakan sistem baku (atau dibakukan) yang dibeliorganisasi secara komersial,
bukannya dikembangkan secara in-house.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur
organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas dan akuntabilitas
(pertanggung jawaban) seluruh organisasi.
A. Segmen Bisnis
Organisasi
bisnis terdiri atas unit-unit atau segmen-segmen fungsional.
Perusahaan diatur sdemikan mungkin menjadi beberapa segmen untuk meningkatkan
efesiensi internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumberdaya
yang efektif dari segi biaya.
Tiga pendekatan yang paling
umum untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan meliputi :
1.
Lokasi
geografis, banyak organisasi memiliki kegiatan operasional yang menyebar di
seluruh negara dan dunia.
2.
Jalur
Produk, menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk, seolah-olah mereka
merupakan perusahaan yang terpisah.
3.
Fungsi
Bisnis, segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah
tanggung jawab yang terspesialisasi berdasarkan tugas.
B. Segmentasi Fungsional
Segmentasi
menurut fungsi bisnis merupakan metode pengorganisasian yang paling umum.
Manajemen Bahan Baku, tujuannya adalah untuk merencanakan dan mengontrol
persediaan bahan baku perusahaan.
Manajemen bahan baku memiliki tiga subfungsi :
1.
Pembelian,
bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika tingkat
persediaan
mencapai titik pemesanan kembali (reorder point).
2.
Penerimaan,
tugassnya untuk menerima persediaan yang sebelumnya dipesan oleh bagian
pembelian.
3.
Penyimpanan,
pengawasan fisik atas persediaan yang diterima dan mengeluarkan
persediaan
tersebut ke proses produksi sesuai kebutuhan.
Produksi, aktivitas produksi yang muncul
dalam siklus konversi dimana bahan baku mentah, tenaga kerja dan aktiva pabrik
digunakan utnuk menciptakan produk jadi.
Secara umum aktivitas tersebut dibagi menjadi dua kelas utama :
Aktivitas
manufaktur utama, membentuk dan merakit
bahan baku mentah menjadi produk jadi.
Aktivitas
pendukung produksi, memastikan bahwa aktivitas manufaktur utama beroperasi
secara efisien dn efektif.
Hal-hal
yang termasuk dalam jenis aktivitas ini tetapi tidak dibatasi adalah
perencanaan produksi, kontrol kualitas, dan pemeliharaan.
Pemasaran, pasar perlu mengetahui dan
memiliki akses ke produk-produk perusahaan.,
fungsi pemasaran berkaitan dengan masalah-masalah strategis dari promosi
produksi, iklan dan riset pasar.
Distribusi, merupakan kegiatan mengirim
produk ke pelanggan setelah penjualan.
Personel, fungsi personel yang
dikembangkan dengan baik meliputi perekrutan, pelatihan, pendidikan yang
berkelanjutan, konseling, evaluasi, relasi tenaga kerja, dan administrasi
kompensasi.
Keuangan, fungsi keuangan memanjemen
sumber daya keuangan peruaahaan melalui kegiatan perbankan dan perbendaharaan,
manajemen portofolio, evaluasi kredit, pengeluaran kas, dan penerimaan kas.
C. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi mengatur sumber daya informasi
keuangan perusahaan. Peran fungsi akuntansi
yaitu menangkap dan mencatat
efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan, mendistribusikan informai
transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasikan tugas-tugas
utama mereka.
Nilai informasi bagi pengguna
nilai informasi ditentukan berdasarkan keandalannya (reability). Dimana
informasi harus memilik kateristik tertentu seperti relevan, akurat, lengkap,
dan tepat waktu.
Independensi akuntansi kebutuhan untuk memastikan keandalan informasi
akuntansi. Keandalan informasi tersebut sangat bergantung kepada konsep
independesi akuntansi.
D. Fungsi Jasa Komputer
Pemrosesan
Data Tepusat
Semua
pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan
dibagian tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi.
Administrasi database, perusahaan yang diorganisasi
secara terpusat mempertahankan sumber daya data mereka pada lokasi sentral yang
digunakan bersama oleh semua pemakai
akhir.
Pemrosesan data, mengatur sumber daya komputer
yang digunakan untuk melakukan pemrosesan transaksi hari demi hari terdiri atas
kontrol data, konversi data, operasi komputer, dan perpustakaan data.
Pengembangan dan Pemeliharan Sistem, kebutuhan pemakai
akan sistem informasi dipenuhi oleh dua fungsi yang saling terkait yaitu sistem
pengembangan dan sistem pemeliharaan. Sistem pengembangan bertangung jawab untuk menganalisis kebutuhan
pemakai dan mendesain sistem yang baru utnuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Sistem pengembangan terdiri
atas profesional sistem, pemakai akhir dan stakeholders.
Pemrosesan Data
Distribusi
Pemrosesan Data Distribusi melibatkan pengorganisasian kembali fungsi jasa komputer ke unit-unit pemrosesan informasi yang lebih kecil, kemudian didistribusikan ke pemakai akhir dan ditempatkan dibawah kontrol mereka. Adapun kelemahan-kelemaha PDD yaitu salah manjemen terhadap sumber daya organisasi, ketidakcocokan perangkat keras dan perangkat lunak, tugas yang berlebihan, konsolidasi kegiatan-kegiatan yang tidak cocok, mempekerjakan profesional berkualitas dan kurangnya standar. Sedangkan yang menjadi kekuatan PDD adalah pengurangan biaya, meningkatkan tanggung jawab kontrol biaya, meningkatkan kepuasan pemakai, dan pendukung.
EVOLUSI
MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI
.Model
Proses Manual, Model
proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem
akuntansi., membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang
mencirikan kebanyakan proses bisnis.
Model
file datar , menjelaskan suatu
lingkungan dimana file-file data individual tidak berkaitan dengan file-file
lainnya. Pemakai akhir mempunyai file
data sendiri dan tidak menggunakan bersama pemakai lainnya
Masalah
yang berkaitan dengan flat file yaitu
:
1.
Penyimpanan
data, untuk memnuhi kebutuhan data privat para pemakai, organisasi harus membuat prosedur
biaya pengumpulan majemuk dan penyimpanan majemuk.
2.
Pembaharuan
data, organisasi yang memiliki sejumlah besar data yang disimpan dalam
file-file memerlukan pembaharuan periodik untuk mencerminkan perubahan.
Ketika
para pemakai mempertahankan file-file
yang terpisah, semua perubahan harus
dibuat secara terpisah untuk setiap
pemakai.
3.
Peredaran
informasi, jika pembaharuan informasi tidak secara benar disebarkan, perubahan
tidak akan direfleksikan pada sebagian data pemakai, akibatnya
menghasilkan
keputusan berdasarkan informasi yang sudah ketinggalan jaman.
4.
Ketergantungan
Tugas-Data, adalah ketidak mampuan pemakai utuk mendapatkan tambahan informasi
ketika kebutuhan berubah.
5.
Flat
file membatasi integrasi data
Model
Database, Sebuah
organisasi dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan flat file
dengan mengimplementasikan model database kemanajemen data. Pendekatan ini memusatkan organisasi data ke
sebuah database umum yang dipakai bersama-sama oleh para pemakai. Akses kesumber data dikontrol oleh sistem
manajemen database (DBMS – database management systems). DBMS merupakan sistem perangkat lunak khusus
yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi
setiap pemakai untuk diakses. Jika
pamakai meminta data dimana ia tidak
memiliki otoritas akases atas data
tersebut, permintaan akan ditolak.
Melalui pemakaian data bersama, masalah yang berkaitan dengan pendekatan
flat file mungkin dapat diatasi diantaranya pnghapusan kelebihan data,
pembaruan tunggal, dan nilai lancar
Model REA, REA adalah kerangka akuntansi untuk membuat model Resourrce,
Events dan Agents yang
kritikal dalam organisasi dan relasi diantara mereka. Elemen-elemen REA dirangkum sebagai
berikut :
Sumber daya ekonomi adalah
aktiva dari organisasi
Peristiwa-peristiwa ekonomi
merupakan fenomena yang mempengaruhi perubahan sumber daya.
Agen-agen ekonomi adalah para
individu dan departemen-departemen yang berpartisipasi dalam peristiwa ekonomi.
Model
REA mensyaratkan bahwa fenomena akuntansi dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan
perspektif pemakai majemuk. REA
merupakan sebuah model konseptual, bukan sistem fisik. Namun banyak dari prinsip-prinsipnya
ditemukan dalam sistem database yang sudah maju. Aplikasi yang paling penting dari filosofi
REA dilihat dalam perkembangan sistem ERP.
Sistem
ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP
merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk
mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecah
dua hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitais pemakaian data
berasama, arus informasi, dan dengan memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum
diantara semua pemakai organisasi.
Sebagian
modul-modul ERP yang sudah dikenal umum adalah manajemen aktiva, akuntansi
keuangan, solusi industri spesifik, pemeliharaan pabrik, perencanaan produksi,
manajemen kualitas, penjualan dan distribusi, dan manajemen persediaan. Salah satu masalah dengan modul-modul yang
terstandarisasi adalah bahwa mereka mungkin tidak selalu memenuhi kebutuhan
organisasi secara tepat.
PERAN AKUNTAN
Para akuntan akan terlibat dengan
tiga cara yaitu:
a. Akuntan sebagai pemakai
Dalam kebanyakan
organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tungal yang paling besar dari
jasa komputer. Sebagai pemakai akhir,
para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka
kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
b. Akuntan sebagi desainer sistem
Apresiasi terhadap
tanggung jawab akuntan untuk suatu desain sistem memerlukan perspektif historis
yang mendahului komputer sebagai alat informasi bisnis. Secara tradisional, para akuntan bertanggung
jawab untuk aspek-aspek kunci dari
sistem informasi, termasuk menilai kebutuhan informasi pemakai, mendefinisikan
isi dan format output laporan, menspesifikasi sumber data, memiliki peraturan
akuntansi spesifik, dan menentukan kontrol yang diperlukan untuk menjaga
integritas dan efisiensi sistem informasi.
Pada masa sekarang, tanggung jawab desain sistem dibagi diantara akuntan
dan profesional komputer sebagai berkuit : fungsi akuntansi bertanggung jawab
untuk sistem untuk sistem koseptual dan fungsi komputer bertanggung jawab untuk
sistem fisiknya saja.
c. Akuntan sebagai auditor sistem
Auditing
adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seorang ahli
auditor yang menunjukan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah
laporan keuangan. Keyakinan publik pada
reliabilitas laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada
validasi yang dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini
sering disebut sebagai fungsi pembuktian (attest function).
Auditing Eksternal
Secara historis,
tanggung jawab akuntan eksternal sebagai
seorang auditor sistem terbatas pada fungsi pembuktian yang disebutkan
sebelumnya.
Assurance service adalah jasa profesional,
termasuk fungsi pembuktian yang didesain untuk meningkatan kualitas informasi,
baik keuangan maupun non-keuangan, yang digunakan oleh para pengambil
keputusan.
Auditing TI biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit
keuangan. Auditor TI membuktikan
integritas elemen-elemen dari sistem informasi organisasi yang semakin kompleks
dengan adanya teknologi komputer.
Auditing Internal
Auditing internal
merupakan fungsi penilaian dalam
organisasi. Auditor internal melakukan
serangkaian kegiatan atas nama organisasi, termasuk diantaranya melakukan audit
laporan keuangan, mengkaji kesesuaian kegiatan operasi dengan kebijakan
organisasi, mempelajari kesesuaian organisasi dengan kewajiban umum,
mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan mengejar kecurangan dalam
perusahaan, dan melakukan audit TI.
0 komentar:
Posting Komentar