Rabu, 16 Oktober 2013

PROFIT CENTER ( Pusat Laba )

Suatu organisasi fungsional adalah organisasi dimana fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggung jawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilah divisionalisasi. Sebagai aturan, perusahaan membuat unit-unit bisnis karena mereka telah memutuskan untuk melimpahkan wewenang yang lebih luas kepada manajer -manajer operasi. Meskipun tingkat pelimpahan wewenang tersebut berbeda-beda dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain, tetapi wewenang yang lengkap untuk menghasilkan laba tidak pernah dilimpahkan ke satu segmen tunggal dalam suatu bisnis.
·      Kondisi-kondisi Dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba
Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam pendapatan penjualan. Keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan biaya pendapatan (expense / revenue trade-off). Tambahan beban iklan adalah salah satu contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-off semacam ini dengan aman ke tingkat manajer yang lebih rendah. Maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi,yaitu:
1.      Manajemen harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat kebutuhan serupa.
2.      Harus ada semacam car a untuk mengukur efektivitasnya suatu trade-off yang dibuat oleh manajer.
Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam organisasi di mana kedua kondisi di atas terpenuhi.
Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan rangkaian yang dimulai dari pusat tanggung jawab yang sangat jelas merupakan pusat laba sampai pusat tanggung jawab yang bukan merupakan pusat laba. Manajemen harus memutuskan apakah keuntungan dari delegasi tanggung jawab laba akan dapat menutupi kerugiannya.
·      Kelaziman Suatu Pusat Laba
Dalam suatu survei yang dilakukan atas perusahaan Fortune 1.000 di AS, dari 638 responden, 93 persen merupakan perusahaan yang memiliki dua atau lebih pusat laba. Survei sejenis yang berasal dari luar negeri juga menunjukkan ketergantungan yang besar pada konsep pusat laba.
Survei Manfaat Pusat Laba :

Amerika Serikat
Belanda
India
Jumlah kuesioner yang dikirim
1.000
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah responden
666
Tidak ada
Tidak ada
Tingkat respons
67%
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah respons yang dapat digunakan
638
72
105
Perusahaan dengan dua pusat laba atau lebih
93 %
89 %
68 %
Sistem-sistem pengendalian finansial juga mendapat banyak kritik selama lebih dari 20 tahun. Meskipun demikian, perusahaan-perusahaan tidak mengabaikan sistem -sistem tersebut melainkan tetap menggunakannya sebagai alat untuk mengimplementasi-kan strategi. Pada saat yang sama, perusahaan – perusahaan tersebut menyadari kelemahan – kelamahan yang ada, dan banyak diantaranya yang mulai menggunakan scorecard dengan kombinasi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial.
·      Manfaat Pusat Laba
Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
-       Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh para manjer yang paling dekat dengan titik keputusan.
-       Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.
-       Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih bagus.
-       Manajer karena tunduk pada hanya sedikit batasan dari korporat, lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif-nya.
-       Karena pusat-pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen, maka pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen lebih tinggi mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.
-       Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para manjer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya. (seorang manajer yang bertanggung jawab untuk kegiatan pemasaran, misalnya, cenderung untuk menyetujui pengeluaran promosi yang dapat meningkatkan penjualan, sama halnya seperti manjer yang bertanggung jawab atas laba yang akan termotivasi untuk membuat promosi yang akan meningkatkan laba).
-       Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manjemen puncak (top management) mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahan.
-       Karena keluaran (output) yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya.
·      Kesulitan dengan Pusat Laba
Selain manfaat yang diperoleh, pusat-pusat laba dapat menimbulkan beberapa kesulitan :
-       Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas seuatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.
-       Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
-       Perselisihan dapat meningkat karena adanya argumen-argumen mengenai harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum (common cost) yang tepat, dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama – sama oleh dua atau lebih unit bisnis.
-       Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain. Peningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya; menimbun pegawai atau peralatan yang akan lebih baik, dari sudut pandang seluruh perusahaan, jika digunakan di unit lan; atau membuat keputusan produksi yang memiliki konsekuensi biaya yang tidak diinginkan bagi unit lain.
-       Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan manajemen, pegawai dan pembukuan yang dibutuhkan, dan mungkin mengakibatkan duplikasi tugas di setiap pusat laba.
-       Para manajer umum yang berkompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup bagi untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.
-       Mungkin ada terlalu banyak tekanan atas profitabilitas jangka pendek dengan mengorbankan profitabilitas jangka panjang. Karena ingin melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan, taaupun perawatan. Kecendrungan ini khususnya terjadi ketika frekuensi pergantian manajer pusat laba relatif tinggi. Dalam situasi seperti ini, para manajer memiliki alasan yang tepat untuk percaya bahwa tindakan-tindakan yang mereka ambil tidak mempengaruhi profitabilitas sampai mereka pindah ke pekerjaan lain.
-       Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahan secara keseluruhan.

A.   Unit Bisnis Sebagai Pusat Laba
Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba karena manajer bertanggung jawab atas unit tersebutmemiliki kendali atas pengembangan produk. Proses produksi, dan pemasaran. Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas “ laba bersih”.
·      Batasan atas Wewenang Unit Bisnis
Jika suatu perusahaan tersebut akan kehilangan manfaat dari sinergi dan ukuran yang ada. Lebih jauh lagi, jika semua wewenang yang diberikan oleh dewan direksi kepada CEO didelegasikan ke manajer unit bisnis, maka berarti bahwa manajemen senior melepaskan tanggung jawabnya sendiri. Akibatnya, struktur unit bisnis mencerminkan trade-off antara otonomi unit bisnisdan batasan perusahaan. Efektivitasnya suatu organisasi unit bisnis sangat bergantung pada hal tersebut.
-       Batasan dari Unit Bisnis Lain
Salah satu masalah utama terjadi ketika unit bisnis harus berurusan dengan unit bisnis lain. Sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan : 1. Keputusan produk (barang atau jasa apa saja yang harus dibuat dan dijual); 2. Keputusan pemasaran (bagaimana, dimana, dan berapa jumlah barang atau jasa yang akan dijual?); dan 3. Keputusan perolehan atau sourcing( bagaimana mendapatkan atau memproduksi barang atau jasa). Pada umumnya, semakin besar tingkat integrasi dalam suatu perusahaan, semakin sulit melaksanakan tanggung jawab pusat laba tunggal untuk ketiga aktivitas tersebut dalam lini produk yang ada; yaitu akan lebih sulit jika keputusan produksi, sourcing, dan pemasaran untuk lini produk tunggal dipecah kedalam dua unit bisnis atau lebih, sehingga memisahkankontribusi tiap-tiap unit bisnis demi kesuksesan lini produk secara keseluruhan.
-       Batasan dari Manajemen Korporat
Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokkan menjadi tiga bagian:
1.      Batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis
2.      Batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan; dan
3.      Batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi.
      Hampir semua perusahan mempertahankan beberapa keputusan, terutama keputusan finansial, pada tingkat korporat, setidaknya untuk aktivitas-aktivitas domesti. Akbitanya, salah satu batan utama unit bisnis berasal dari pengendalian korporat terhadap investasi baru. Manajemen korporat juga mengenakan batasan lainnya, setiap unit bisnis memiliki suatu “perjanjian” yang menyatakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan/atau produksi yang boleh dilaksanakan , dan unit bisnis tersebutharus menjaga untuk tidak beroperasi diluar perjanjian tersebut, meskipun jika jika unit bisnis tersebutmelihat kesempatan laba dengan melakukan hal itu. Selain itu, pemeliharaan citra korporat juga memerlukan batasan atas kualitas produk atau atas aktivitas-aktivitas hubungan masyarakat.
      Pada umumnya, btasan korporat tidak menimbulkan permasalahan yang fatal dalam suatu struktur yang terdesentralisasi, selama hal itu dikemukakan secara eksplisit. Manajemen unit bisnis harus memahami kebutuhan penyelerasan masalah dan harus menghadapinya dengan lapang dada. Masalah-masalah utama cenderung timbul dalam aktivitas jasa yang dilakukan oleh korporat. Sering kali unit bisnis mempercayai (terkadang benar) bahwa jasa yang sama dapat diperoleh dari luar perusahaan dengan biaya yang lebih rendah.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
B.   Pusat Laba Lainnya
·      Unit-unit Fungsional
      Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis, di mana setiap unit diperlukan sebagai unit penghasil laba yang independen. Tetapi, subunit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisasi secara fungsional. Tidak ada prinsip-prinsip tertentu yang menyatakan bahwa jenis unit tertentu yang merupakan pusat laba sementara yang lainnya bukan. Keputusan pihak manajmen untuk pusat labanya haruslah berdasarkan besarnya pengaruh yang dilaksanakan oleh manajer unit terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba bersih.
-       Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang trejual. Harga transfer ini memberikan informasi yang relevan bagi manajer pemasaran dalam membuat trade-off  pendapatan/pengeluaran yang optimal, dan praktik standar untuk mengukur manajer pusat laba berdasarkan profitabilitasnya akan memberikan evaluasi terhadap trade-off yang dibuat. Harga transfer yang dibebankan ke pusat laba harus berdasarkan biaya standar, dan bukan biaya aktual dari produk yang terjual. Dengan menggunakan dasar biaya standar memisahkan kinerja biaya pemasaran dari kinerja biaya manufaktur, di mana hal ini mempengrauhi perubahan tingkat efisiensi yang berada di luar kendali manjer pemasaran.
-       Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standar dan anggaran overhead. Tetapi, ikuran ini dapat menimbulkan masalah, karena ukuran tersebut tidak mengindikasikan sejauh mana kinerja manajemen atas seluruh aspek dari pekerjaannya. Sebagai contoh :
§  Seorang manajer dapat lalai melaksanakan pengendalian mutu, mengirimkan produk dengan kualitas inferior dalam rangka mendapatkan nilai dari biaya standar.
§  Seorang manajer dapat saja enggan untuk menginterupsi jadwal produksi guna memproduksi pesanan darurat dalam memenuhi permintaan konsumen.
§  Seorang manajer yang diukur dengan standar yang ada dapat saja kurang termotivasi untuk memproduksi produk-produk yang sulit dibuat- atau untuk meningkatkan standar itu sendiri.
Oleh karena itu, di mana kinerja proses manufaktur diukur terhadap biaya standar, dianjurkan untuk membuat evaluasi yang terpisah atas aktivitas-aktivitas seperti pengendalian mutu, penjadwalan produk, dan keputusan buat atau beli (make-or-buy decision).
Salah satu cara untuk mengukur aktivitas organisasi maufaktur secara keseluruhan adalah dengan menjadikannya pusat laba dan memberikan nilai berdasarkan untuk harga jual produk dikurangi dengan estimasi biaya pemasraan. Cara seperti ini jauh lebih sempurna, sebagian karena banyak faktor yang mempengaruhi volume dan kombinasi penjualan berada diluar jangkauan kendali manajer manufaktur. Meskipun demikian, hal ini masih lebih baik daripada menganggap operasi manufaktur hanya bertanggung untuk biaya.
-       Unit Pendukung dan Pelayanan
      Unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, teknik, konsultan, layanan konsumen, dan aktivitas pendukung sejenis dapat dijadikan sebagai pusat laba. Hal ini dapat dioperasikan kantor pusat dan divisi pelayanan perushaan atau dapat dipenuhi di dalam unit bisnis itu sendiri. Unit bisnis tersebut membebankan biaya pelayanan yang diberikan, dengan tujuan finansial untuk menghasilkan bisnis yang mencukupi sehingga pendapatan setara dengan pengeluaran. Biasanya, unit yang menerima jasa ini memiliki opsi untuk mendapatkan jasa yang sama dari pemasok luar, sehingga asalkan pemasok tersebut menawarkan jasa dengan kualitas yang sama dengan harga yang lebih murah.


Kategori Jasa Administratif
Metode Penentuan Pembebanan (dalam persen)
Persentase perusahan yang membebankan
Penggunaan (aktual/estimasi)

Prorata Lainnya
1.   Keuangan dan akuntansi
    73 %
    35 %
  54 %
   11 %
2.   Hukum
70
35
55
10
3.   Pemrosesan data elektronik
87
63
29
8
4.   Layanan pemasaran umum
73
35
56
9
5.   Periklanan
72
50
41
9
6.   Layanan riset pasar
70
36
54
10
7.   Hubungan masyarakat
63
24
62
14
8.   Relasi industri
70
32
56
12
9.   Personalia
70
35
53
12
10.  Real estat
62
37
53
10
11.  Departemen riset operasi
60
47
42
11
12.  Departemen pembelian
51
40
51
9
13.  Overhead manajmeen perusahaan tingkat atas
63
13
72
15
14.  Departemen perencanaan perusahaan
61
20
66
14
      Ketika unit jasa dikelola sebagai pusat laba, para manajernya termotivasi untuk mengendalikan biaya supaya para konsumen tidak lari, sementara para manajer unit penerima termotivasi untuk membuat keputusan mengenai apakah jasa yang diterima sesuai dengan harganya.
·         Organisasi Lainnya
      Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas pemasaran produk perusahan di wilayah geografis tertentu sering kali menjadi pusat laba secara alamiah. Meskipun para manajer cabang tidak emiliki tanggung jawab manufaktur atau pembelian, profitabilitasnya sering kali merupakan satu-satunya ukuran kinerja yang paling baik. Lebih lanjut lagi, pengukuran laba merupakan suatu alat motivasi yang sempurna.

C.   Mengukur Profitabilitas
Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas yang digunkaan dalam mengevaluasi suatu pusat laba, sama halnya seperti dalam mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan. Pertama adalah pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus pada bagaimana hasil kerja para manajer. Pengukuran ini digunakan untuk perencanaan (planning), koordinasi (coordinating), dan pengendalian (controllong) kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi para manajer. Yang kedua adalah ukuran kinerja ekonomis, yang emmiliki fokus pada bagaimana kierja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi. Sebagai contoh, laporan kinerja manajemen suatu toko cabang dapat memperlihatkan bahwa manajer toko tersebut memiliki kinerja yang sangat baik; tetapi laporan kinerja ekonomisnya dapat emmperlihatkan bahwa toko tersebut kehilangan posisinya di pasar dan harus ditutup karena adanya kondisi persaiangan dan ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah tersebut.
·      Jenis-jenis Ukuran Kinerja
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih ( yaitu, pendapatan yang tersisa setelah seluruh biaya, termasuk porsi yang pantas untuk overhead korporat, dialokasikan ke pusat laba). Meskipun demikian, kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran profitabilitas: 1. Margin kontribusi, 2. Laba langsung, 3.laba yang dapat dikendalikan, 4. Laba sebelum pajak, atau 5. Laba bersih
Sifat dan ukuran laporan laba rugi:

Ukuran Profitabilitas
Pendapatan
Harga pokok Penjualan
Biaya Variable
Margin kontribusi
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
Laba langsung
Beban biaya korporat yang dapat dikendalikan
Laba yang dapat dikendalikan
Alokasi korporat lainnya
Pendapatan belum kena pajak
Pajak
Pendapatan bersih
$ 1.000
      600
      180
      220
        90
      130
        10
      120
        20
      100
        40
$      60



(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

 Persentase perusahaan yang menggunakan Metode yang Berbeda dalam Mengukur Laba :
Jenis-jenis biaya yang dikenakan kepada pusat laba
US
Belanda
India
Beban penyusutan
Pengeluaran tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba
Biaya administrasi dan umum perusahaan yang dialokasikan ke pusat laba
Beban pajak pendapatan
98 %
   99

   64
   40
96 %
Tidak ada

      44
      22
98 %
Tidak ada

Tidak ada
     10

(1)   Margin Kontribusi
Margin kontribusi menunjukkan rentang (spread) antara pendapatan dengan beban variabel. Alasan utama mengapa ini digunakan sebagai alat pengukur kinerja manajer pusat laba adalah bahwa karena beban tetap (fixed expense) berada di luar kendali manajer tersebut, sehingga para manajer harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan margin kontribusi. Fokus pada margin kontribusi cenderung akan membuat perhatian beralih dari tanggung jawab tersebut. Lebih lanjut lagi jika, bahkan suatu beban seperti gaji administratif, tidak dapat diubah dalam jangka pendek, manajer pusat laba masih tetap bertanggung jawab untuk mengendalikan efesiensi dan produktivitas pegawai.
(2)   Laba Langsung
Laba langsung (direct profit) mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba perusahaan. Ukuran ini menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba, baik yang dikeluarkan oleh atau dapat ditelusuri langsung ke pusat laba tersebut tanpa memperdulikan apakah pos-pos ini ada dalam kendali manajer pusat laba atau tidak. Kelemahan dari pengukuran laba langsung adalah bahwa ia tidak memasukkan unsur manfaat motivasi dari biaya-biaya kantor pusat.
(3)   Laba yang dikendalikan
Pengeluaran –pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokkan menjadi dua kategori : dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan.yang termasuk dalam kategori biaya yang dapat dikendalikan adalah manajer unit bisnis – layanan tekhnologi informasi misalnya. Jika biaya-biaya ini termasuk dalam sistem pengukuran, maka laba yang dihasilkan setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dipengaruhi oleh manajer pusat laba tersebut. Kekurangan utama dari ukuran ini adalah karena ukuran tersebut tidak memasukkan beban kantor pusat yang tidak dapat dikendalikan, maka ukuran ini tidak dapat langsung dibandingkan baik dengan data yang diterbitkan atau data asosiasi dagang yang melaporkan laba dari perusahaan-perusahaan  lain di industri yang sama.
(4)   Laba sebelum pajak
Dalam ukuran ini, seluruh overhead korporat dialokasikakan ke pusat laba berdasarkan jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh pusat laba. Ada dua argumen yang menentang alokasi ini.
1.      Karena biaya-biaya yang dikeluarkan oleh staf di departemen korporat seperti bagian keuangan, akuntansi dan bagian sumber daya manusia tidak dapat dikendalikan oleh manajer pusta laba, maka manajer tersebutsebaiknya tidak dianggap bertanggung jawab untuk biaya tersebut.
2.      Sulit untk mengalokasikan jasa staf korporat dengan cara yang secara wajar mencerminkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh setiap pusat laba.
Meskipun demikian ada tiga argumen yang mendukung dimasukkannya overhead korporat ke dalam laporan kinerja dari pusat laba.
1.      Unit jasa korporat memiliki kecendrungan untuk meningkatkan dasar kekuatan dan untuk memperluas keunggulannya tanpa memperhatikan dampaknya terhadap perusahaan secara keseluruhan.
2.      Kinerja setiap pusat laba akan lebih realistis dan lebih dapat diperbandingkan dengan kinerja para pesaing yang memberikan jasa yang sama.
3.      Ketika para manajer mengetahui bahwa pusat laba mereka tidak akan menjukkan laba kecuali semua biaya – termasuk bagian overhead perusahaan yang dialokasikan- tertutupi, maka mereka akan termotivasi untuk membuat keputusan pemasaran jangka panjang yang optimal, penetapan harga, bauran produk, dan lain-lain, yang akan memberikan manfaat bagi perusahaan secara keseluruhan.
(5)   Laba Bersih
Di sini, perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestik berdasarkan laba bersih (net income), yaitu jumlah lba bersih setelah pajak. Ada dua argumen utama yang menentang penggunaan metode ini :
1.      Laba setelah pajak sering kali merupakan persentase yang konstan atas laba sebelum pajak dalam kasus mana tidak terdapat manfaat dengan memasukkan usnur pajak penghasilan;
2.      Karena banyak keputusan yang mempengaruhi pajak penghasilan dibuat dikantor pusat, maka tidaklah tepat jika para manajer pusat laba harus menanggung konsekuensi dari keputusan-keputusan tersebut.
Meskipun demikian, ada sitausi di mana tarif pajak bervariasi antar pusat laba.
Pendapatan
Memilih metode pengakuan pendapatan yang tepat sangatlah penting. Apakah pendapatan dicatat ketika pesanan dibuat, ketika pesanan dikirim ataukah ketika uang kas diterima ?
Banyak perushaan yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap penyelesaian masalah pendapatan umum ini. Perusahaan mengambil posisi bahwa identifikasi tanggung jawab yang tepat untuk penciptan pendapatan merupakan sesuatu yang sulit dilaksanakan, dan bahwa tenaga penjualan harus menyadari bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk pusat laba tempat mereka bekerja melainkan juga untuk kebaikan seluruh perusahaan.
Pertimbangan Manajemen

Hampir semua kebingungan yang timbul dalam mengukur kinerja manajer pusat laba biasanya terjadi sebagai akibat dari kegagalan untuk memisahkan antara pengukuran kinerja manajer dengan pengukuran ekonomis suatu pusat laba. Jika seseorang hanya memepertimbangkan pengukuran terhadap manajer jasa, maka solusinya sering kali tampak nyata : para manajer harus diukur berdasarkan pos-pos yang dapat mereka kendaliakan, bahkan jika mereka tidak memiliki pengendalian penuh terhadap pos tersebut. 

0 komentar:

Posting Komentar