KEKAYAAN INTELEKTUAL UNTUK NEGERI

Akhir-akhir ini banyak produk kreatif Indonesia yang sebagian besar warisan budaya bangsa banyak di klaim oleh negara tetangga, padahal bila negara lebih memberikan perhatian atau kemudahan dalam pemberian Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) pada produk tersebut

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori perlu didukung oleh berbgai riset yang didalamnya terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebenarannya.

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

stilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik,sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan sosial) memilikicara pandang dan definisi yang berbeda-beda.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : PERSPEKTIF AKUNTAN

Jika memperhatikan arus informasi internal dan eksternal. Dapat di ketahui bahwa ada 3 pelaku interaksi antara perusahaan dengan para pengguna dalam lingkunagn eksternal yaitu pemegang kepentingan dengan pemasok dan pelanggan.

PENGANTAR PROSES TRANSAKSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan.

Sabtu, 12 April 2014

SISTEM PENGUKURAN AKUNTANSI

HISTORICAL COST
Dasar pemikiran untuk biaya historis berasal dari beberapa sumber dengan buku yang paling berpengaruh oleh Paton dan Littleton.  An introduction to corporate accounting standards. kita bergantung pada buku mereka untuk banyak argumen atas dukungan teoritis sejarah akuntansi hari ini.
A.    Tujuan Akuntansi
Tujuan kepengurusan biaya historis menekankan pada sebuah hubungan kontrak konservatif antara perusahaan dan mereka yang menyediakan sumber daya untuk itu dengan membuat manajemen bertanggung jawab atas input dari aset operasional dan output berikutnya pada nilai bersih dari ekuitas operasi. Dengan demikian, laporan laba rugi adalah mekanisme komunikasi kunci.
Kritikus berpendapat bahwa historical cost  hanya melaporan penghasilan/pendapatan saja (yang cocok dengan input/masukan pada konsep biaya historis) tanpa pengakuan atas perubahan nilai aktiva dan kewajiban adalah menyesatkan dan menghasilkan kebijakan dividen yang tidak benar.
B.     Modal dan Laba
Dalam rangka historical cost profit akan ditentukan, entitas akuntansi harus terlebih dahulu mempertahankan jumlah modal yang sama (aset dikurangi kewajiban) yang dimiliki pada awal periode - di mana semua aset dan kewajiban dinilai berdasarkan biaya pembelian historis mereka. Dengan demikian, pendapatan adalah kenaikan modal biaya historis pada akhir periode akuntansi.
C.     Pencocokan teori biaya
Akuntan biaya historis/historicsl cost terus melacak aliran biaya. Karena melampirkan biaya, ini hanyalah cara lain untuk mengatakan bahwa akuntan menjaga rekening/akun transaksi bisnis. sebagai pembelian barang dan jasa perusahaan, tugas akuntan adalah untuk menelusuri pergerakan biaya dan melampirkan (match) mereka terhadap pendapatan yang diterima saat mereka mengalir melalui bisnis. Dengan kata lain akuntan harus memutuskan biaya yang telah jatuh tempo dan karena itu harus dicocokkan terhadap pendapatan dalam laporan laba rugi, dan mana biaya yang masih belum jatuh tempo dan karena itu harus ditempatkan pada neraca sebagai residual/sisa (unmatched aset).
Dilihat dari historical cost : dilihat dari pendapatan masa lampau dan di bandingkan dengan profit sehingga dapat menentukan laba rugi. Matching cost berhubungan historical cost untuk melihat sejarah dari akuntansi keuangan dari masa lampau sehingga dapat melihat apa yang terjadi. Hubungan dengan historical cost untuk mengetahui bahwa assets tersebut dapat didepersiasikan.
D.    Konservatisme
komponen lain yang penting adalah penerapan prosedur pencocokan konservatif. Beban harus dialokasikan sesegera mungkin, sedangkan pendapatan tidak harus diakui sampai ada kemungkinan besar bahwa mereka akan diterima. misalnya, jika nilai aset meningkat karena peningkatan aliran potensi masa depan ekonomi kas; maka hanya diakui secara perlahan dalam pendapatan sebagai potensi peningkatan arus pendapatan mereka direalisasikan. dengan demikian, konsep coservatism memperkuat pendekatan transaksi dengan akuntansi (transaksi harus dibuktikan oleh baik kredit atau uang tunai) dan non-recognition event yang tidak dihasilkan dalam transaksi (seperti kenaikan harga).

Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Biaya historis tidak mencukupi untuk mengevaluasi keputusan bisnis. saat aset diperoleh, biaya historis aset ini relevan karena mengacu pada peristiwa saat ini. namun, setelah periode akuisisi berlalu itu adalah biaya tersebut tidak lagi biaya saat ini karena bisa saja nilai asset mengalami perubahan dan karenanya tidak lagi konsekuensial. keuntungan pada tahun tertentu dianggap mewakili kenaikan bersih nilai modal entitas untuk tahun itu - yaitu, kegiatan yang terjadi pada tahun tertentu yang meningkatkan modal entitas.
Jika modal didefinisikan sebagai kemampuan operasi perusahaan, laba adalah perubahan kemampuan operasi perusahaan selama periode pelaporan. yaitu, laba adalah jumlah yang diperoleh setelah pemeliharaan modal fisik perusahaan. Informasi ini berguna untuk keputusan yang berfokus pada kemampuan entitas untuk mempertahankan produksi dan bersaing dengan pihak lain dalam industri di masa depan.
biaya historis mungkin lebih objektif daripada harga saat ini tapi kritikus menyatakan bahwa relevansinya bagi pengambilan keputusan sangat dipertanyakan. fakta bahwa beberapa pengecualian (misalnya lebih rendah biaya dan aturan nilai realisasi bersih untuk persediaan) mengungkapkan bahwa alasannya adalah cacat. komentar sterling, biaya bukan merupakan prinsip dasar akuntansi melainkan merupakan turunan dari prinsip konservatisme penilaian.

Dasar Biaya Historis
Salah satu pembenaran untuk penggunaan biaya historis adalah asumsi kelangsungan usaha. Dianggap bahwa kehidupan perusahaan adalah tidak terbatas, sehingga harapan normal mengenai item non moneter akan terpenuhi. Inventori dapat diharapkan akan dijual, dan aktiva tidak lancar akan sepenuhnya digunakan dalam bisnis. Oleh karena itu, biaya historis aktiva, atau yang sebagian dialokasikan itu, adalah jumlah yang tepat agar sesuai/setara dengan pendapatan.


CURRENT COST ACCOUNTING
Akuntansi biaya sekarang (CCA) adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai berdasarkan harga pasar saat membeli dan laba ditentukan oleh alokasi berdasarkan pada biaya saat ini.
Apa tujuan dari current cost? Perlunya pertimbangan manajer dihadapkan dengan keputusan dalam menjalankan bisnis. Satu asumsi kita bisa buat adalah bahwa manajer dari suatu perusahaan ingin mengetahui bagaimana mereka harus mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.
Manajer membuat keputusan terhadap tiga pertanyaan berdasarkan harapan tentang peristiwa masa depan. Manajer harus mengevaluasi kegiatan masa lalu dan keputusan. Berguna dan sebagai alat dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi untuk suatu periode tertentu dengan harapan ditentukan untuk periode tersebut. Jika perbandingan ini menunjukkan bahwa harapan itu tidak akurat, kejadian terkini atau harapan harus diubah.
Jika informasi yang mencakup kejadian periode sebelumnya dicampur dengan kejadian terkini atau jika menghilangkan beberapa kejadian terkini, proses evaluasi menjadi bingung dan kegunaan evaluasi akan berkurang.
Berdasarkan teori ini, informasi akuntansi memberikan dua tujuan:
·         Evaluasi oleh manajer terhadap keputusan masa lalu mereka dan untuk membuat keputusan terbaik untuk masa depan.
·         Evaluasi manajer oleh pemegang saham, kreditur dan lain-lain.
·         Evaluasi oleh kedua orang dalam dan luar menyediakan sarana untuk keberhasilan fungsi ekonomi karena, secara teoritis, maka sumber daya akan dialokasikan lebih efisien.

Konsep Laba Usaha dan Keuangan Modal
Berkenaan dengan laba, manajemen sering menghadapi dua keputusan:
Ø  Holding decisions tentang apakah akan 'ditahan' aset dan kewajiban atau untuk membuangnya (misalnya melalui penjualan aset atau pembayaran utang)
Ø  Operating decisions tentang bagaimana menggunakan dan membiayai operasi entitas.
Untuk mengevaluasi baik holding dan operating keputusan manajer, Edwards dan Bell menawarkan konsep laba yang mereka sebut 'laba bisnis' yang terdiri dari:
(1) laba operasi saat ini dan
(2) penghematan biaya realisasi.
Laba operasi lancar merupakan selisih lebih dari nilai saat ini dari output terjual dengan biaya beli saat ini. Penghematan biaya realisasi adalah peningkatan biaya saat ini aset yang dimiliki oleh perusahaan pada periode berjalan. Mencakup baik perubahan Realisasi biaya yang belum direalisasi.
Modal adalah konsep kepemilikan keuangan real yang berarti laba yang ditentukan setelah nilai pembelian/ pembukaan (modal) pada tingkat harga umum, laba adalah peningkatan laba usaha dan holding gains and losses setelah disesuaikan untuk setiap kenaikan atau tingkat  penurunan harga secara umum.

Holding Gains and Losses
Asumsi mendasar sebuah laba bisnis adalah bahwa penggabungan holding gains/losses dan operating gains/losses membingungkan evaluasi keputusan manajemen dan  menghalangi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Konsep laba usaha memungkinkan pemisahan komponen ini. Holding komposisi aktiva dan kewajiban tertentu adalah salah satu cara manajemen berusaha untuk meningkatkan posisi pasar perusahaan. Dalam historical cost, gains dicatat hanya pada saat aktiva tersebut dilepaskan. Oleh karena itu, menentukan apakah kegiatan pengelolaan akan berhasil atau tidak hampir tidak mungkin, kecuali untuk aktiva yang dibeli dan dijual pada periode yang sama. Serta berdasarkan akuntansi biaya historis, ketika perusahaan membandingkan, kita mungkin akan disesatkan untuk perusahaan yang lebih efisien.

Financial Capital vs Physical Capital
Berdasarkan sistem nilai pasar perhitungan laba bergantung pada ukuran modal. Artinya, laba lebih tepat didefinisikan sebagai perubahan modal selama periode pelaporan dan bukan sebagai alokasi biaya perolehan yang ditentukan oleh banyak konvensi akuntansi. Dalam akuntansi current cost ada dua pandangan dasar dan bersaing tentang apa yang merupakan modal awal dan akhir konsep keuangan dan konsep fisik.
Dari sudut pandang praktis, yang utama antara konsep modal keuangan dan konsep modal fisik adalah apakah atau tidak holding gains(or losses) dimasukkan dalam laporan laba.Secara kuantitatif, perbedaan antara dua sudut pandang adalah bahwa holding gains termasuk dalam keuntungan pada modal keuangan dan dikeluarkan dari modal fisik.

Dalam Dukungan Modal Fisik
SebagaImana dicatat sebelumnya, dimasukkannya holding gains sebagai keuntungan terutama didasarkan pada dua argumen :
• Mereka adalah penghematan biaya
• Mereka merupakan peningkatan arus kas masa depan atas aset yang bersangkutan.
Samuelson berpendapat bahwa perubahan-perubahan dalam biaya saat ini harus menjadi penyesuaian pemeliharaan modal. Mengenai penghematan biaya, ia menunjukkan bahwa pemisahan antara induk kegiatan dan aktivitas operasi tidak begitu jelas.

Fitur Utama dari Sistem Kapasitas Fisik
Kapasitas Pemeliharaan
Sistem current cost ini didasarkan pada konsep entitas utuh mempertahankan kemampuan perusahaan untuk terus memberikan jumlah yang sama barang dan jasa pada kemampuan operasinya. Jika tidak ada perubahan teknologi, pemeliharaan modal membutuhkan bahwa stok fisik awal aktiva bersih dipertahankan. Hal ini dicapai dengan pencocokan penggunaan sumber daya dengan menggunakan harga beli saat ini dan memastikan nilai pembelian item moneter umum dipertahankan, menggunakan konsep ini, dana yang cukup dipertahankan dalam perusahaan untuk membiayai semua penggantian pemulihan aset dari beban. Informasi ini juga dapat digunakan untuk menghitung harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan masukan dan untuk menghitung harga minimum di mana perusahaan itu saat menjual output dengan asumsi kontinuitas dan tidak likuidasi.

EXIT PRICE ACCOUNTING
Pendapatan dan modal
Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan.
Memiliki dua hal utama dari biaya historis konvensional:
- Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan sebagai keuntungan yang belum direalisasi.
- Perubahan daya beli umum uang dipertimbangkan ketika mengukur modal keuangan dan hasil usaha.
Laporan laba rugi merupakan laba (rugi) usaha serta keuntungan disesuaikan dengan inflasi dari aset induk. Oleh karena itu, laba diukur dengan konsep 'komprehensif' yang mengukur perubahan nyata total nilai semua elemen yang diakui dari ekuitas, dan mewakili akuntansi surplus bersih .Akuntansi surplus bersih adalah ketika laporan laba rugi menghubungkan keseimbangan neraca penutupan, dan tidak ada penyesuaian yang dibuat langsung ke cadangan.

Argumen untuk exit price accounting
Menyediakan informasi yang berguna
Perusahaan bisnis terutama dimiliki langsung oleh orang atau mitra kelompok kecil. Akuntan yang menyiapkan laporan keuangan memiliki kewajiban untuk : pemilik, yang mengelola bisnis dan tahu semua rinciannya, dan kreditur, yang tertarik terutama dalam kemampuan pemiliknya untuk membayar rekening atau pinjaman saat jatuh tempo.
Solusi ideal dipandang untuk akuntan untuk melaporkan semua keuntungan dan kerugian seperti nilai seperti yang ditentukan dalam pasar yang kompetitif. Namun, tidak semua aset memiliki nilai pasar. Oleh karena itu MacNeal menyarankan bahwa harus bisa diterapkan ke nilai:
-          efek aset pada harga pasar (exit price)
-          aktiva yang dapat diandalkan dengan biaya pengganti.
-          kadang-kadang non-marketable, non-reproducible aset pada biaya historis.

Relevan dan informasi yang dapat dipercaya.
Untuk menjadi relevan, informasi harus berguna dalam model keputusan pengguna laporan akuntansi. Model keputusan, pada gilirannya, memungkinkan pengguna untuk menentukan tindakan untuk mengambil dari beberapa alternatif. Jika tidak ada kendala, informasi dapat dikumpulkan yang relevan untuk setiap user untuk atau masalahnya diberikan dan model keputusan. Namun, kendala ada karena informasi sumber daya produksi langka dan mahal. Masalahnya adalah untuk memilih model keputusan yang sesuai dengan menilai kemampuan model untuk memprediksi konsekuensi dari program alternatif yang tersedia saat tindakan.

Additivity
Cahmbers mempertimbangkan masalah aditif menjadi faktor kunci dalam mendukung akuntansi CCE. Produk utama dari sistem akuntansi laporan akuntansi - neraca dan laporan laba rugi. Jika kita memberikan nilai yang berbeda dengan karakteristik yang relatif kecil dari fakta dan menggunakan skala pengukuran relatif kecil, maka tidak ada arti tertentu atau komersial dapat dideduksi dari agregat - mereka tidak dapat secara logis ditambahkan bersama-sama.
Maka, penilaian dari semua elemen dalam neraca dan laporan laba rugi pada setara uang mereka (nilai keluar), menyediakan satu aturan yang dapat diterapkan secara konsisten terhadap perusahaan manapun. Sistem ini berkonsentrasi pada pengukuran kemampuan keuangan penting uang dan setara uang. Itu membuat tidak menggunakan karakteristik fisik atau aset lainnya.

Alokasi
Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa sistem akuntansi biaya (historis dan arus) sangat bergantung pada alokasi exit price adalah bahwa laporan keuangan bebas alokasi. Laporan laba-rugi tidak dapat melaporkan perubahan dalam jumlah yang dialokasikan, tapi melaporkan arus masuk aktiva dan perubahan nilai-nilai keluar dari aset perusahaan dan kewajiban dalam suatu periode tertentu. Laba menampilkan jumlah perubahan daya beli riil dari aktiva bersih, tidak termasuk investasi tambahan oleh dan distribusi kepada pemilik.

Kenyataan
Exit price melibatkan referensi untuk contoh-contoh yang nyata karena, berpendapat bahwa mengacu pada saat ini, harga pasar sebenarnya. Penyusutan tidak didefinisikan dengan cara konvensional, namun dalam arti ekonomi penurunan harga pasar. Penyusutan tidak mungkin terjadi dalam beberapa tahun jika harga naik atau tetap konstan.

Obyektifitas
Hal ini sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidak objektif. Namun, beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa harga pasar relatif lebih objektif daripada kebanyakan orang percaya. Parker melakukan studi penelitian tentang perbandingan relatif dan objektivitas untuk exit price dan jumlah biaya historis tercatat. Objektivitas didefinisikan sebagai konsensus di antara penilai. Komparatif didefinisikan sebagai sebuah konsensus dalam pengukuran.

Ukuran risiko
Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi posisi risiko dan kinerja dalam mengelola risiko keuangan yang signifikan dengan rancangan standar akan membutuhkan:
1.      deskripsi dari setiap risiko keuangan yang signifikan dan tujuan perusahaan serta kebijakan untuk mengelola risiko tersebut.
2.      informasi tentang dampak risiko tersebut terhadap laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan kinerja keuangan.
3.      Informasi mengenai metode dan asumsi utama yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar instrumen keuangan.

Argumen yang bertentangan dengan exit price.
Konsep laba
Mengingat bahwa keuntungan adalah ukuran efektivitas kinerja aktual perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dipercayakan, Bell menyatakan:
Aktiva tertentu telah dibeli dengan rencana operasi yang direncanakan. Rencana itu, operasi-operasi, memang orang-orang yang telah mengembangkan rencana harus dievaluasi alternatif-altenatif tentang masa depan yang dianggap, dan tugas akuntan untuk memberikan data untuk mengevaluasi”.

Additivity
Pendukung exit price mengklaim bahwa pengukuran akuntansi, jika mereka harus objektif, harus didasarkan hanya pada nilai masa lalu dan kini. Perhitungan antisipasi tidak dapat ditambahkan bersama-sama dengan angka saat ini. Pengkritik menunjukkan, bagaimanapun, arus kas yang setara aset ditentukan berdasarkan asumsi likuidasi bertahap dan teratur.

Penilaian kewajiban
Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif berbentuk modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan di nilai pasar. Ini telah membuat inkonsistensi, karena obligasi sebagai aktiva harus dinyatakan sebesar nilai pasar.

Current Cost or Exit price
Teori current cost berpendapat bahwa harga entri adalah ' metode penilaian normal' dibandingakan exit price karena alasan berikut:
-          Menggunakan harga keluar (exit price) mengarah ke revaluasi anomali atas perolehan karena segera setelah nilai pembelian biasanya harga jatuh sehingga kurang dari harga perolehan.
-          Menggunakan harga keluar(exit price) menyiratkan pendekatan jangka pendek untuk operasi bisnis karena salah satu tertarik pada nilai-nilai disposisi dan likuidasi.
-          Menggunakan harga keluar (exit price) untuk persediaan barang jadi mengarah pada antisipasi terhadap laba operasi sebelum titik skala karena persediaan dinilai lebih dari biaya saat ini.

Value in Use Vs Value in Exchange
Staubus menunjukkan bahwa sejumlah faktor yang umum untuk setiap viewpoint :
-          pengamatan harga pasar lebih relevan untuk pengambilan keputusan keuangan.
-          keandalan yang dibutuhkan oleh sistem pengukuran, yaitu penilaian tidak bergantung pada alokasi subjektif.
-          aditif (pengukuran) dari fenomena ekonomi adalah dibuat dalam satuan yang sama, disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga.

Perspektif global dan International Financial Reporting Standards
Current Cost Accounting ini telah, atau direkomendasikan untuk digunakan, pada tahap tertentu yaitu selama tahun 1970-an dan 1980-an di Amerika Serikat, United Kingdom dan Australia dan kemudian ditinggalkan. Kebanyakan sistem didasarkan pada modal fisik dan tidak mengakui holding gains sebagai pendapatan. Pemeriksaan IFRS menunjukkan bahwa historical cost accounting umum dipakai dan masih berlaku umum dari beberapa jenis nilai standar akuntansi yang berlaku. Namun, metode pengukuran tidak secara fundamental didorong oleh prinsip-prinsip yang nyata dan terakhir IASB standar akuntansi telah mengambil pendekatan sedikit demi sedikit untuk penilaian. Menurut Horton dan Macve, IASB bergerak menuju pendekatan nilai keluar (exit price) dan pada tahun 2004, mengusulkan sistem yang didasarkan pada akuntansi nilai wajar di mana semua kenaikan nilai wajar akan dianggap menjadi bagian dari laporan laba rugi.

Issues For Auditors
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan sesuai pada penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap laporan keuangan. Berbagai risiko audit muncul dengan model pengukuran campuran. Beberapa risiko ini ditangani oleh auditor dengan mendapatkan penilaian ahli independen dan lainnya dengan menguji asumsi dasar untuk manajemen dan input data ke model penilaian. Risiko dari salah saji yang lebih tinggi dalam kondisi tertentu, seperti dalam keterlibatan pihak terkait.



TEORI PENGUKURAN (teori akuntansi)

Pengukuran adalah bagian penting dari penyelidikan ilmiah. Pengukuran dibuat, seperti yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena data quantitive dapat memberikan informasi lebih besar daripada data kualitatif dalam banyak hal. Pengukuran atribut yang dilaporkan dalam laporan akuntansi (seperti: aset, pendapatan, dan kewajiban) adalah fungsi penting dalam akuntansi, akan lebih bermanfaat  untuk menguji teori pengukuran dan untuk menguraikan sejumlah asumsi pengukuran dasar akuntansi

Pentingnya pengukuran
Campbell, salah satu yang pertama membahas masalah pengukuran, pengukuran didefinisikan sebagai "penempatan dari angka untuk mewakili variabel dari sistem materil selain angka, dalam kebajikan hukum yang mengatur variabel ini. Stevens, seorang ahli teori di bidang pengukuran dalam ilmu-ilmu sosial, menyebutkan pengukuran sebagai penempatan dari angka ke objek atau peristiwa menurut aturan. Campbell membuat perbedaan antara sistem dan variabel dari sistem tersebut. "Sistem" dalam definisi Campbell adalah apa yang Stevens sebut "benda atau peristiwa". Ini dapat termasuk rumah, meja, orang, aset atau jarak tempuh. Properti adalah aspek-aspek tertentu atau karakteristik dari sistem, seperti berat, panjang, lebar, atau warna. Yang diukur sifat dan bukan sistem itu sendiri.
Proses pengukuran ini mirip dengan pendekatan untuk perumusan dan pengujian teori. Aturan semantik (operasi) dirancang untuk menghubungkan simbol pernyataan untuk objek tertentu atau kejadian. Ketika aturan semantic ditunjukkan bahwa hubungan dalam pernyataan matematis berkorelasi dengan hubungan objek atau peristiwa maka pengukuran aspek tertentu dari objek atau peristiwa telah dibuat. Dalam akuntansi kita mengukur laba dengan terlebih dahulu menetapkan nilai untuk modal dan kemudian menghitung keuntungan sebagai perubahan modal selama periode setelah akuntansi untuk semua peristiwa ekonomi yang mempengaruhi kekayaan perusahaan.


Skala
Setiap pengukuran dibuat pada sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan semantik digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematis terhadap objek atau peristiwa. Skala menunjukkan informasi apa yang angka-angka wakili, sehingga memberikan makna pada angka. Jenis skala yang dibuat tergantung pada aturan semantik yang digunakan. Menurut Stevens, skala dapat digambarkan dalam istilah umum sebagai nominal, interval ordinal, atau rasio. Klasifikasi ini memeriksa struktur  skala dari kelompok matematika. Struktur matematika ditentukan dengan mempertimbangkan jenis transformasi yang meninggalkan struktur skala invarian.

Skala nominal
Dalam skala nominal, angka yang digunakan hanya sebagai label. Skala nominal hanya merupakan klasifikasi, yang tidak menunjukkan pengukuran apa yang dipertimbangakn untuk digunakan dalam penggunaan istilah yang biasa.Torgerson menunjukkan, pengukuran mengacu pada sifat benda, sedangkan dalam skala nominal angka sering menyatakan obyek itu sendiri, seperti penomoran atau penamaan pemain dalam tim olahraga. Properti utama nomor yang dimiliki adalah untuk mengidentifikasi pemain atau objek. Dalam sistem akuntansi, yang paling dekat dengan skala nominal adalah klasifikasi aset dan kewajiban dalam kelas yang berbeda.

Skala ordinal
Sebuah skala ordinal dibuat saat operasi menempatkan objek dalam pertanyaan sehubungan dengan properti yang diberikan. Sebagai contoh, misalkan seorang investor tertentu memiliki tiga peluang investasi yang layak untuk suatu jumlah uang untuk berinvestasi. Mereka adalah peringkat 1,2,3 berdasarkan nilai sekarang bersih, dengan peringkat tertinggi 1 dan terendah 3. Operasi (perhitungan net present value) menimbulkan suatu skala ordinal, yang merupakan himpunan bilangan yang mengacu pada alternatif investasi. Angka-angka tersebut menunjukkan urutan ukuran nilai sekarang bersih dari pilihan.

Skala interval
Skala interval menanamkan informasi lebih banyak daripada skala ordinal. Tidak hanya peringkat dari objek yang dikenal sehubungan dengan properti yang diberikan, namun jarak antara interval pada skala adalah sama dan diketahui. Sebuah titik nol yang dipilih juga ada pada skala. Contohnya adalah skala celsius dari suhu. Kelemahan dari skala interval adalah bahwa titik nol adalah  ditetapkan semaunya.

Skala rasio
Sebuah skala rasio adalah sebuah skala dimana:
a. urutan peringkat dari obyek atau peristiwa sehubungan dengan properti yang diberikan diketahui
b. interval antara obyek adalah sama dan diketahui
c. asal yang unik, titik nol alami, ada di mana jarak dari itu untuk setidaknya satu objek diketahui.

Operasi skala yang diperkenankan
Salah satu alasan untuk membahas skala adalah bahwa aplikasi matematika tertentu diperbolehkan hanya untuk jenis skala yang berbeda. Skala rasio memungkinkan untuk semua operasi arithematical dasar  seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, dan juga aljabar, geometri analitik, kalkulus dan metode statistik. Sebuah skala rasio tetap invarian (tetap) atas semua transformasi ketika dikalikan dengan sebuah konstanta. Sebagai contoh pertimbangkan hal berikut:
X '= cx
Jika X mewakili semua titik pada skala tertentu, dan titik masing-masing dikalikan dengan konstanta c, skala X yang dihasilkan juga akan menjadi skala rasio. Dengan skala interval, tidak semua operasi aritmatika diperbolehkan. Penambahan dan pengurangan dapat digunakan sehubungan dengan nomor tertentu pada skala serta interval. Namun, perkalian dan pembagian tidak dapat digunakan dengan mengacu pada nomor tertentu, hanya untuk interval. Alasannya adalah karena kondisi invarian. Sebuah skala interval adalah invarian dalam setiap transformasi linear dalam bentuk:
X '= cx + b

Jenis pengukuran
Proses pengukuran mirip dengan pendekatan ilmiah konstruksi dan pengujian teori. Diskusi skala berkaitan dengan pertanyaan tentang konstruksi dan pelaksanaan teori. Harus ada aturan untuk menetapkan nomor sebelum ada pengukuran. Aturan ini biasanya seperangkat operasi yang harus diciptakan untuk tugas yang diberikan. Perumusan aturan menimbulkan skala. Pengukuran dapat dilakukan hanya pada skala.

Pengukuran dasar
Pengukuran dasar adalah salah satu pengukuran dimana angka dapat diberikan ke properti dengan mengacu pada hukum alam dan yang tidak tergantung pada pengukuran dari setiap variabel lain. Properti seperti panjang, hambatan listrik, jumlah dan volume secara fundamental terukur. Sebuah skala rasio dapat dirumuskan untuk masing-masing properti berdasarkan hukum yang berkaitan dengan ukuran yang berbeda (jumlah) dari properti yang diberikan. Penafsiran angka tergantung pada teori empiris yang mengatur operasi pengukuran.

Pengukuran yang diturunkan
Menurut Campbell, pengukuran yang diturunkan adalah salah satu pengukuran yang tergantung pada pengukuran dari dua atau lebih besaran lain. Pengukuran kepadatan adalah sebuah contoh. Hal ini tergantung pada pengukuran dari kedua massa dan volume. Operasi pengukuran yang diturunkan tergantung pada hubungan yang diketahui atas sifat-sifat dasar. Mereka didasarkan pada teori empiris berkaitan properti yang diberikan kepada properti lainnya. Operasi matematika dapat dilakukan pada angka dari pengukuran yang diturunkan karena operasi paralel matematika dan fisik pada sifat-sifat mendasar. Pengukuran, seperti suhu, bergantung hanya pada satu daripada dua atau lebih pengukuran lainnya. Untuk mengukur suhu, kita hanya perlu untuk mengukur tekanan, volume atau hambatan listrik. Namun,  dalam kasus-kasus  ini pengukuran didasarkan pada hukum alam.

Pengukuran fiat
Pengukuran ini merupakan type dalam ilmu-ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan definisi yang dibuat semaunya untuk menghubungkan variabel pengamatan tertentu untuk suatu konsep tertentu, tanpa mengkonfirmasi dengan teori untuk mendukung hubungan ini. Sebagai contoh, dalam akuntansi kita tidak perlu tahu bagaimana mengukur konsep keuntungan secara langsung. Sebaliknya, kita mengasumsikan bahwa variabel pendapatan, keuntungan, biaya dan kerugian yang berhubungan dengan konsep keuntungan dan karenanya dapat digunakan untuk memberikan kita suatu ukuran tidak langsung dari keuntungan.



Keandalan dan Akurasi
Untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan keandalan dari suatu pengukuran atau keakuratan pengukuran, kita pertama harus menyatakan bahwa tidak ada pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali counting. Kita bisa menghitung jumlah kursi di ruang tertentu dan akan persis benar. Tapi kecuali untuk menghitung, semua pengukuran melibatkan kesalahan.

Sumber kesalahan
Sumber kesalahan dalam pengukuran adalah sebagai berikut, yang tidak saling eksklusif.
a. Operasi pengukuran menyatakan imprecisely. Aturan untuk menetapkan angka untuk properti tertentu biasanya terdiri dari satu set operasi. Satu set operasi tidak dapat dinyatakan tepat dan karenanya dapat ditafsirkan salah oleh pengukur.
b. Pengukur, pengukur mungkin salah menafsirkan aturan, akan bias, atau menerapkan atau membaca instrumen dengan tidak akurat.
c. Instrumen, banyak operasi memperkenankan untuk penggunaan alat fisik, seperti penggaris atau termometer atau barometer, yang mungkin cacat
d. Lingkungan, tempat di mana operasi pengukuran dilaksanakan dapat mempengaruhi hasil
e. Atribut yang tidak jelas, apa yang harus diukur mungkin tidak jelas, terutama jika pengukuran melibatkan  konsep yang tidak dapat diukur secara langsung.
f. Risiko dan ketidakpastian, ini berkaitan dengan distribusi pengembalian aset berwujud.

pengukuran yang dapat diandalkan
Keandalan menggabungkan dua aspek yaitu ketepatan dan kepastian pengukuran, dan kesetiaan perwakilan dari pengungkapan dalam kaitannya dengan transaksi ekonomidan peristiwa yang mendasarinya. Aspek pengukuran menyangkut presisi pengukuran. Istilah “presisi” ini sering digunakan dalam dua konteks. Pertama. mungkin merujuk ke suatu angka. Kedua, ia dapat merujuk ke operasi pengukuran, dalam hal ini berkaitan dengan: suatu.
a.  tingkat penyempurnaan operasi atau kinerjanya
b. kesepakatan dari hasil antara penggunaan berulang dari operasi pengukuran seperti yang diterapkan ke properti yang diberikan
Berdasarkan dua istilah tersebut, kita dapat mengatakan bahwa realibity pengukuran berkaitan dengan presisi dengan mana suatu properti tertentu diukur dengan menggunakan satu set operasi.
Pengukuran akurat
Meskipun prosedur pengukuran mungkin sangat handal, memberikan hasil yang sangat tepat, namun itu tidak dapat menghasilkan hasil yang akurat. Sebuah senapan tertentu di tangan penembak pakar olahraga mungkin sangat handal dalam tembakan berturut-turut yang memungkinkan untuk ditempatkan berdekatan, tetapi jika pemandangan itu tidak benar sejajar, tembakan mereka tidak akan berada disekitar bullseye. Konsistensi hasil, presisi dan kehandalan tidak selalu mengarah pada akurasi. Properti dasar, seperti panjang suatu objek dapat ditentukan keakuratannya dengan membandingkan objek tersebut dengan standar yang mewakili true value.

Pengukuran dalam akuntansi
Dua pengukuran mendasar dalam akuntansi adalah modal dan keuntungan dan keduanya adalah ukuran yang diturunkan. Modal berasal dari transaksi dan revaluasi yang terjadi di pasar keuangan, dan keuntungan yang bisa diperoleh dari pencocokan pengeluaran dengan pendapatan atau perubahan modal selama periode tersebut. Modal dapat didefinisikan dan diturunkan dalam berbagai cara, termasuk biaya historis, operasi, keuangan, atau nilai wajar. Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa konsep modal dan keuntungan telah berubah dan berevolusi dari waktu ke waktu sehingga ada sejumlah konsep pengukuran yang mendasar. Baru-baru ini, standar internasional pelaporan keuangan telah lebih banyak memanfaatkan  konsep nilai wajar. Sejumlah komentator berpendapat bahwa konsep ini menyimpang dari prinsip-prinsip alokasi ke pendekatan penilaian, yang akan berbeda menurut keadaan dan interpretasi subjektif. Perubahan ini lebih fokus pada penilaian neraca, perpindahan dari sistem pengukuran alokasi laba yang sederhana dan lebih menekankan pada relevansi untuk realitas komersial dan pengambilan keputusan pemodal daripada keandalan.

Isu pengukuran untuk auditor

Adanya alternatif metode penilaian untuk beberapa aset menciptakan masalah bagi auditor. Mungkin ada nilai aset yang berbeda yang dapat diterima oleh auditor jika metode penilaian yang tepat dan konsisten diterapkan, asumsi yang wajar digunakan, dan data yang digunakan untuk menghasilkan penilaian adalah valid. Auditor bisa menghadapi tekanan dari manajer untuk menerima penilaian mereka atau entitas akan mencari auditor lain. Ada juga masalah dalam mengenai historical cost, seperti biaya persediaan standar, di mana biaya  justru dinyatakan berdasarkan asumsi tentang proses rekayasa yang dipengaruhi oleh kondisi yang berubah.