KEKAYAAN INTELEKTUAL UNTUK NEGERI

Akhir-akhir ini banyak produk kreatif Indonesia yang sebagian besar warisan budaya bangsa banyak di klaim oleh negara tetangga, padahal bila negara lebih memberikan perhatian atau kemudahan dalam pemberian Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) pada produk tersebut

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori perlu didukung oleh berbgai riset yang didalamnya terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebenarannya.

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

stilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik,sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan sosial) memilikicara pandang dan definisi yang berbeda-beda.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : PERSPEKTIF AKUNTAN

Jika memperhatikan arus informasi internal dan eksternal. Dapat di ketahui bahwa ada 3 pelaku interaksi antara perusahaan dengan para pengguna dalam lingkunagn eksternal yaitu pemegang kepentingan dengan pemasok dan pelanggan.

PENGANTAR PROSES TRANSAKSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan.

Selasa, 04 Maret 2014

APLIKASI TEORI PADA REGULASI AKUNTANSI TEORI-TEORI DARI PERATURAN YANG RELEVAN UNTUK AKUNTANSI DAN AUDIT

Teori pasar modal menyarankan manager mempunyai banyak insentif ( dorongan)
secara sukarela untuk menyediakan informasi akuntansi untuk bagian eksternal perusahaan dan di verifikasi oleh auditor independent. Berikut ini beberapa teori yang relevan untuk memahami peraturan dari laporan keuangan :
·         Teori Efisiensi Pasar
Teori ini berpendapat bahwa pasar mencapai fungsi nya yang terbaik tanpa campur tangan pemerintah. Meningkatnya pasar international mempengaruhi secara luas dalam arus informasi data dan modal. Bagaimanapun juga pemerintah juga harus turut campur dalam pasar,campur tangan yang paling baik adalah dengan tujuannya adalah untuk mengembangkan dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Para pendukung teori ini berpendapat akuntansi sebagai pemintaan informasi akuntansi oleh para pengguna,dan penawaran beberapa informasi dalam bentuk laporan keuangan.
Kritik tehadap teori ini adalah berpendapat bahwa teori ini tidak dapat bekerja karena mekanisme pasar tidak bisa mencapai tingkat harga keseimbangan harga yang ideal secara sosial karena alasan berikut ini : informasi akuntansi tidak sama dengan barang lain karna merupakan barang umum,sekali informasi akuntansi dikeluarkan oleh perusahaan hal itu tersedia untuk semua.
Oleh karna itu hanya peraturan yang bisa mendesak perusahaan untuk menghasilkan informasi untuk memenuhi permintaan yang nyata dan menjamin efisiensi pasar modal. Perusahaan memonopoli penawaran informasi tersebut oleh karena itu kecenderungannya untuk menghasilkan dan menjual pada harga tinggi.
Contoh: pasar modal → adanya surplus dana dan adanya demand dana
Pasar modal → supply: investor Demand: dari berbagai perusahaan
Sesuatu yang efektif terbentu dengan mekanisme supply - demand

·         Teori Perwakilan (Keagenan)
Permintaan informasi keuangan bisa dikategorikan juga untuk pelayanan atau tujuan pengambilan keputusan.Permintaan untuk pelayanan informasi tersebut berhubungan dengan keinginan untuk : memotivasi agen/ perwakilan , distribusi resiko secara efisien.
Suatu informasi menjadi bernilai apabila meningkatkan alokasi sumberdaya dan resiko ekonomi,hal itu terjadi dengan mengurangi ketidakpastian. Aturan menjadi penting apabila setiap orang mengira bahwa kebijakan A lebih baik dari kebijakan B dan yang lain juga beranggapan bahwa yang terdahulu adalah yang terbaik, maka itu standard mempunyai peran penting.
Teori keagenan: teori yang berkosentrasi pada kepercayaan pada satu orang.
Principal : seseorang yang mempercayakan sesuatu kpd agen agar tujuan dari
principal tersebut tercapai. hubungan principal dengan agen agar tidak terjadi permasalahan (kesenjangan informasi):
1.      Kontrak perjanjian antara principal dengan agen
2.      Membuat laporan keuangan
Seharusnya agen melakukan kegiatan demi kepentingan perusahaan. Maka, diperlukan adanya pihak indipenden (auditor) untuk meyakinkan pihak luar mengenai kinerja manajemen dan dilaporkan sesuai dengan standar yang diatur.
·         Teori Regulasi/Peraturan
perekonomian terpusat adalah alasan dalam melindungi kepentingan umum. Dalam teori ini legislatif membuat aturan untuk melindungi pengguna lap.keu dengan meningkatkan kinerja ekonomi.
a.       Teori pembuatan peraturan
meskipun pada faktanya peraturan dibuat untuk menjaga kepentingan umum pengguna,tujuan ini tidak bisa dicapai karena dalam proses pembuatannya pembuat peraturan mendominasi peraturan tersebut karena dibuat dari beberapa sudut pandang entitas yang paling banyak mempengaruhi legistif
Asumsi I : teori pembuatan peraturan : masyarakat mempengaruhi peraturan yang mempengaruhi kemakmuran mereka.
Asumsi II : bahwa pemerintah tidak independen dalam proses pembuatan peraturan maka dari itu kelompok berkepentingan melawan kendali pemerintah dari
kekuatan koersif pemerintah untuk mencapai distribusi kesejahteraan
yang mereka inginkan.
Alasan utama pada teori ini berfokus pada fakta bahwa keputusan penetapan peraturan biasanya cenderung mempengaruhi peraturan berbagai industri.
Masukan bagi teori ini : profesional bidang akuntansi atau sektor perusahaan akan mencari kendali sebanyak mungkin pada semua susunan standard akuntansi yang mengatur pelaporan yang dilakukan oleh anggotanya.
b.      Teori kepentingan pribadi/individu
teori ini disampaikan george stigler Tahun 1971yang mengatakan bahwa aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan. kelompok berkepentingan (eksekutif/industri) sebagai sisi sang Permintaan/demand dan legislatif sebagai supply.
Ada 2 alasan dalam kelompok berkepentingan memberi tawaran harga tertinggi agar dapat memanfaatkan kekuasaan dari pemerintah :
1) terdapat industri yang lebih sedikit dari pada industri diluarnya(minor) jadi
mereka meminta pengaruh politik melalui peraturan untuk melindungi dan menata
bisnis mereka, contohnya : keterbatasan bagi suatu bisnis ) industri untuk
dimasuki (peraturan yang berbelit)
2) pejabat pemerintah, menyukai eksekutif bisnis konsumen adalah suatu
kepentingan yang rasional. Mereka mencari untuk memeksimalkan pendapat mereka
atau kesejahteraan mereka atau keduanya. Kelompok kepentingan bisa memberi
kontribusi pada pejabat yang berpolitik.
Teori regulasi: diperlukan jika terjadi kegagalan, jika informasi tidak dapat disampaikan dengan demand dan supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan / ketentuan-ketntuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan2 tsb apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan diperlukan agar semuanya (pemakai dan penyaji) mendapatkan informasi yang sama dan seimbang.
Teori ini muncul karena kegagalan atau ketidak beresan dari teori keagenan. Bagaimana teori - teori peraturan diterapkan pada praktek akuntansi dan auditing?
1.      Penerapan teori kepentingan umum
Sarbox ( sarbanes - oxley action ) dibuat untuk kepentingan umum,proteksi yang
terbaik pada pasar uang sehubungan perilaku masa lalu perusahaan. Pemerintah
australia yang membuat standars ASRB ( accounting standard review board )
dipandang sebagai kesalahan yang ditunjukan pada pasar untuk informasi
akuntansi,sebagai buktinya banyak perusahaan jatuh/merugi dalam jumlah yang signifikan setelah auditor memiliki sertifikasi.
jatuhnya perusahaan tersebut karena adanya informasi yang tidak seimbang antara
supplier/profesional akuntan dan pengguna laporan keuanganteori ini
menghiraukan studi penelitian yang mengindikasikan bahwa manajer suatu entitas
bisnis memiliki dorongan yang kuat untuk membenarkan anggapan pasar yang salah
mengenai aktivitas bisnis mereka.
2.      Penerapan teori pembuatan peraturan
Dalam hal ini pada daasrnya profesi akuntansi membutuhkan pengesahan standard akutansi yang bisa dicapai hanya dengan standard yang dimilikinya mempunyai kekuatan hukum yang didukung oleh legislative. Bagaimanapun juga profesi akutansi dapat berjalan dengan kedua hal ini yaitu : pengesahan standard akuntansi, dan menjaga kepentingan ekonomisnya. Pada hal ini dapat dilihat bahwa campur tangan dalam perturan dalam penetapan susunan standard akuntansi di desain sama dengan kerangka teori kepentingan umum.
3.      Penerapan Teori Kepentingan Individu.
Batasan pada teori peraturan ini adalah tidak terdapat hubungan mutual secara ekslusif, suatu kejadian yang diterangkan dengan satu teori mungkin bisa diterangkan sama baiknya menggunakan teori yang lain. Pada hal ini tidak jelas satu penjelasan dapat di pertahankan. Cotoh Sarbox yang muncul karena tindakan pemerintah amerika mengikuti bangkrutnya enron yang dimaksudkan untuk menjamin tingkat pengusaan perusahaan dalam supervise dan audit laporan keuangan. Teori ini menjadi seimbang ketika di obserbasi dengan suatu kejadian. Dalam hal ini sangat sesuai jika dilihat dari segi pandang proses politik.
Penyusunan Standard sebagai Proses Politik
Penyusunan standard dipandang sebagai proses politik karena berpotensi secara signifikan menjadi sangat mempengaruhi dari berbagai kelompok berkepentingan. Oleh karena itu berbagai kelompok kepentingan berusahan mempengaruhi pengenalan peraturan. Atau secara singkatnya beda kelompok maka akan beda mempengaruhi peraturan akuntansi.
Pemerintah di berbagai Negara membentuk pembuat peraturan yang bekerja secara independent yang berusaha untuk menghasilkan standard dengan kualitas yang tinggi dimana memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan dalam membuat suatu keputusan.

Beberapa masalah / kasus yang akuntansi yang terkait dengan hal ini ( lobby secara politik )
·         Financial Instrument / Instrument keuangan
Menyangut IAS 39 Instrument Keuangan – pengakuan dan pengakuan, pada awal tahun 2002 dimana eropa akan mengadopsi IAS, banyak sekali perhatian berfokus pada standard yang ada pada IAS. Perusahaan yang tercatat pada bursa di eropa sebelumnya yang menggunakan standard nasional mereka sekarang mensyaratkan penggunaan IAS untuk laporan keuangan Konsolidasi. Pada area instrument keuangan terjadi potensi perubahan dramatis yang potensial. Secara umum perusahaan menggunakan historical cost untuk instrument keuangan yang ditunukan dari amortisasi biaya, dan pemasukan keuntungan pada laporan keuangan hanya pada disadari. Sedangkan pada IAS 39 diatur bahwa perusahaan harus memasukan keuntungan yang belum direalisasi dan kerugian pada instrument keuangan tertentu dalam pendataan ketika terjadi ( tidak pada saat disadari ).
·         Intangible Asset
Pada saat australia mengadopsi IAS ,dimana didalamnya terdapa IAS 38 : Intangible Asset , Disana berbeda dengan standard yang diadopsi oleh perusahaan – perusahaan di Australia., contoh : intangible asset tidak dapat diakui oleh internal dan intangible asset tidak dapat direvaluasi tanpa adanya suatu pasar yang aktif. Perusahaan – perusahaan di Australia bersama Federasi akuntan mereka dan Pemerintah mencoba meminta keringanan dari standard ini namun ditolak oleh IAS.
Kerangka Peraturan Untuk Pelaporan Keuangan
Ada banyak pihak yang berperan aktif dalam laporan keuangan, mereka adalah pembuat laporan keuangan dan auditor eksternal serta pembuat peraturan seperti pemerintah dan departemennya. Kegiatan dari berbagai pihak akan terpengaruh oleh dimana laporan keuangan dibuat; yaitu hukum, politik social dan ekonomi. Di berbagai negara, terdapat banyak perbedaan mengenai kerangka peraturan akuntansi keuangan, tetapi ada beberapa unsur yang sama; yaitu
1.      Persyaratan Wajib
Persyaratan wajib berperan sebagai insentif untuk menghasilkan laporan keuangan untuk diaudit. Di berbagai negara, peraturan perusahaan menyatakan bahwa direktur harus menyediakan akun yang diaudit. Dengan demikian maka direktur dan auditor harus memenuhi persyaratan wajib pelaporan seperti yang terkandung dalam peraturan perusahaan. Di satu sisi, peraturan perusahaan akan mirip dengan persyaratan dasar yang berkaitan dengan apa laporan yang harus disiapkan dan frekuensi persiapannya.
2.      Tata Pengelolaan Perusahaan
Tata pengelolaan perusahaan mengacu pada struktur, proses dan lembaga-lembaga dalam dan di sekitar organisasi yang mengalokasikan kekuasaan dan kontrol sumber daya di antara mereka. Tetapi sebuah kerangka peraturan dapat berisi tambahan pedoman tata kelola perusahaan dan peraturan yang timbul dari rekomendasi sukarela sektor swasta dan aturan pencatatan di bursa saham.
3.      Auditor dan Pengawasan
Auditor berperan penting dalam menjamin kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Auditor adalah orang dengan kualifikasi tertentu, pengalaman dan ijin untuk berpraktek. Mereka berkomitmen terhadap kode etik mereka, dan harus rela menanggung sanksi jika melanggar peraturan. Peraturan dikenakan karena profesi auditor harus menyetujui sebuah aturan umum mereka untuk mempertahankan hak istimewa dan melindungi hak mereka untuk berpraktek sebagai profesi. Pengawasan diperlukan agar kinerja auditor dapat dipertanggungjawabkan dengan badan hukum daripada mengijinkan peraturan diri oleh auditor sendiri.
4.      Badan Pelaksana Independen
Badan pelaksana independen adalah bagian dari keseluruhan system untuk pelaksanaan persyaratan pelaporan keuangan. Badan pelaksana independen berperan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang mengatur pembuatan laporan keuamgan, sebagaimana yang terkandung dalam hokum dan standar akuntansi. Badan Pelaksana independen merupaka perpanjangan dari pengajuan pengawasan yang merupakan dasar dari kerangka peraturan.



Konstruksi teori akuntansi

Teori Pragmatisme
Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya.
Teori pragmatis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.    Deskriptif.

Pendekatan pragmatis deskriptif terhadap kontruksi teori akuntansi adalah sebuah pendekatan induktif yang didasarkan pada observasi berkelanjutan terhadap perilaku dari akuntan dalam menyalin prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi mereka, selanjutnya teori dapat dikembangkan melalui observasi terhadap bagaimana akuntan bertindak pada situasi tertentu. Teori dapat diuji dengan mengamati apakah akuntan benar-benar bertindak sejalan dengan teori tersebut.Terdapat beberapa aspek yang dapat dikritisi dalam teori ini, yaitu pendekatan deskriptif ini tidak termasuk analisis terhadap kelayakan suatu kualitas tindakan akuntan. 
2.    Psikologis.

Bertolak belakang dari pendekatan sebelumnya, pendekatan pragmatis psikologis membutuhkan teori untuk mengamati respon pengguna terhadap output akuntan (seperti laporan keuangan). Reaksi dari pengguna diperlakukan seperti bukti bahwa finansial statement tersebut berguna dan berisi informasi yang relevan.


Teori Sintetik Dan Semantik
Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu. Teori-teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi antara lain teori praktek akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan Sterling) yang disebut model Ijiri, model ini menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan pada sistem biaya historis/ harga perolehan (historical cost system). Diperlukan untuk memperoleh pandangan yang lebih luas tentang praktek yang sedang berlangsung. Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi secara lebih tepat, juga memungkinkan pengevaluasian terhadap praktek-praktek yang ada, yang tidak sesuai dengan teori tradisional.
Teori semantik diperlukan untuk memberikan pengertian tentang konsep-konsep  akuntansi sehingga sehingga penafsiran konsep-konsep oleh pembuat (akuntan) sama dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi. Pada umumnya, konsep akuntansi tidak dapat diinterpretasikan dan tidak mempunyai arti selain sebagai hasil prosedur akuntansi itu sendiri. Misalnya, laba merupakan konsep buatan yang mencerminkan kelebihan pendapatan atas beban, setelah diterapkan suatu aturan untuk mengukur pendapatan dan beban.

Teori Normatif
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau tidak. Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut Nelson (1973) dalam literature akuntansi teori normative sering dinamakan teori apriori (artinya dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori normative bukan dihasilkandari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan “semi-research”.
Teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Pada awal perkembangannya, teori akuntansi normative belum menggunakan pendekatan investigasi, dan cenderung disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi.
Perumusan akuntansi normative mencapai masa keemasan pada tahun 1950 dan1960an. Selama periode ini perumus akuntansi lebih tertarik pada rekomendasi kebijakan danapa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang sekarang dipraktekkan. Pada periode tersebut, teori normative lebih berkonsentrasi pada:
1.    Penciptaan laba sesungguhnya (true income)
Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba. Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud denganpengukur nilai dan laba yang benar.
2.    Pengambilan keputusan (decision usefulness)
Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan atau bermanfaat.

Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik tentang laba dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional. Biasanya konsep tersebut didasarkan juga pada penyesuaian rekening karena pengaruh inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya merupakan teori pengukuran akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena didasarkan pada anggapan:
Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran
·      Laba dan nilai dapat diukur secara tepat
·      Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
·      Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi)
·      Ada beberapa pengukur laba yang unik.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyrktif maka tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan system akuntansi yang dihasilkan sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan penggantian system akuntansi cost histories dan pemakaian teori normatif oleh semua pihak.
Teori Positif
Selama tahun 1970-an teori akuntansi menerapkan metode empiris yang juga disebut sebagai metodologi positif atau empiris berarti pengujian, atau hipotesis atau teori akuntansi harus dikembalikan sesuai fakta dan kejadian yang ada dalam dunia nyata. Fokus utama kajian akuntansi positif adalah pada pengujian empiris beberapa asumsi-asumsi yang dibuat oleh teoritis akuntansi normatif. Contohnya dengan menggunakan kuisioner dan teknik survei lainnya, sifat atau bentuk dari manfaat teknik-teknik akuntansi yang berbeda akan ditentukan.
Perbedaan utama antara teori positif dan normatif adalah teori normatif bersifat preskriptif sedangkan teori positif bersifat deskriptif, penjelasan atau prediksi. teori normatif menuntun utnuk memerintah bagaimana akuntan seharusnya bertindak untuk meraih outcome yang dianggap baik, cocok dan adil dan sebagainya. Sedangkan teori positif menggambarkan bagaiman seseorang bertindak dengan baik, menjelaskan mengapa orang-orang harus bertindak dengan cara tepat.

Perspektif Lainnya
Pada poin ini, penulis berfokus pada apa yang dapat dilihat sebagai pendekatan yang sangat terstruktur untuk formulasi teori—pendekatan ilmiah. Penulis mulai dengan teori yang didasarkan pengetahuan sebelumnya atau diterima secara ‘ilmiah’ konstruksi teorinya. Langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan teori untuk membangun masalah penelitian ketika kita mengamati dunia nyata perilaku yang tidak setuju dengan teori, kita memperlakukan anomali itu sebagai masalah penelitian dan mengungkapkannya sebagai masalah penelitian yang akan dijelaskan.
Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian ilmiah ‘akuntansi’, yang lebih rentan terhadap menggabungkan hasil dari pengujian sejumlah hipotesis dalam rangka membentuk ‘teori umum akuntansi’. Penelitian naturalistik dimulai dari situasi spesifik dunia nyata, tujuan utama adalah untuk menjawab pertanyaan: “Apa yang terjadi di sini?”, Bukan untuk memberikan kondisi yang dapat digeneralisasikan untuk segmen masyarakat luas.
Pendekatan studi kasus dipandang oleh beberapa peneliti sebagai pemenuhan terbaik peran menjelajahi masalah penelitian untuk penelitian naturalistik. Tomkins dan Groves tidak setuju dengan pandangan ini. Mereka melihat pendekatan penelitian naturalistik sebagai lebih tepat untuk asumsi ontologis yang berbeda. Perbedaan asumsi ontologis menyiratkan gaya penelitian yang berbeda dan mempengaruhi pertanyaan penelitian diajukan dan diselidiki. Sebagai contoh, kita dapat melihat akuntansi sebagai konstruksi sosial. Kita mungkin ingin memahami apa citra diri yang orang pegang, atau apa yang mendasari asumsi yang mempertahankan pandangan bahwa, atau bagian apa peran persepsi ini dalam mengendalikan cara mereka melakukan peran mereka sehari-hari. Ini adalah jenis pertanyaan yang mungkin akan diteliti menggunakan ontologi subjektif.
Pada poin ini, kita akan berfokus pada apa yang mungkin dipertimbangkan yaitu pendekatan ilmiah. pedekatan ini juga digunakan oleh banyak peneliti atau ahli akuntansi dan dipublikasikan di sebagian jurnal atau akuntansi akdemik.perlu diingat bahwa ini didasarkan pada asumsi ontologi yang pasti (cara kita memandang dunia) yang mana berdampak pada epistemologi yang berbeda ( bagaimana kita belajar) dan metodepenelitian ilmiah untuk kajian yang berbeda.

Pendekatan Ilmiah Diaplikasikan Ke Akuntansi
Kesalahpahaman tujuan
Banyak kesalahpahaman tentang upaya untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk akuntansi. Beberapa percaya bahwa upaya ini adalah untuk membuat para ilmuwan keluar dari praktisi akuntansi. Pandangan ini bukanlah tujuan dari pendekatan. Seorang ilmuwan adalah salah satu yang menggunakan metode ilmiah dan, oleh karena itu, terutama peneliti. Profesi medis memberikan analogi yang baik dari perbedaan antara peneliti dan praktisi dan penggunaan dan efek dari metode ilmiah.
Seorang akuntan yang percaya pada pendekatan ilmiah ingin bukti empiris dan penjelasan logis untuk mendukung praktik akuntansi sehingga praktisi dapat merekomendasikan metode yang paling sesuai untuk situasi yang diberikan berdasarkan bukti ini.Orang menemukan pernyataan yang lebih meyakinkan ketika didukung secara obyektif, bukti empiris dari pernyataan berdasarkan rasionalisasi hanya bisa diperdebatkan. Bahkan, akuntan sering tidak yakin tentang keabsahan apa yang mereka diarahkan untuk meresepkan.

Kesalahpahaman umum  lain tentang penerapan pandangan ilmiah dalam akuntansi adalah bahwa ‘kebenaran mutlak’ yang diinginkan, yang tentu saja tidak mungkin. Oleh karena itu berpendapat bahwa itu adalah sia-sia untuk mencari apa yang tidak mungkin. Argumen seperti itu didasarkan pada kesalahpahaman bahwa ilmu pengetahuan mengetahui kebenaran mutlak.Metode ilmiah yang tidak sempurna.Ini adalah penemuan manusia untuk membantu kami memastikan apakah pernyataan harus dianggap benar atau tidak. Struktur dari proses di mana penentuan ini dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada yang dapat mengklaim kebenaran mutlak dalam ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kebenaran ilmiah bersifat sementara.Sebuah pernyataan atau teori keuntungan status `kebenaran ‘hanya setelah para ilmuwan di daerah dari mana teori berkembang memutuskan bahwa bukti cukup persuasif.Sejarah ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa substitusi, penyesuaian dan modifikasi dari teori yang dibuat terang dalam bukti baru.