Pengertian
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang
merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan
produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi,
efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis
yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam
suatu pengambilan keputusan yang berbeda.
.
·
Menurut Horngren Foster (2005)
"Biaya sebagai
suatu sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan
tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang yang harus dikeluarkan
dalam rangka mendapatkan barang atau jasa."
·
Menurut Mulyadi (2007;387)
"Biaya Standar
adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu dibawah asumsi kegiatan ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain
tertentu."
·
Menurut Carter Usry (2005;153)
"Biaya Standar
adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau
sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana
dalam melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena telah mengetahui
bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa
pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan. Sistem biaya standar memberikan
pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan
kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya
dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan yang
lain.
Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya
sesungguhnya dan biaya standar.
Prosedur
Penentuan Biaya Standar
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya
standar tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar,
biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.
BIAYA
BAHAN BAKU ( RAW MATERIAL COST )
1. Pengertian
Bahan baku (raw material)
adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh
tampak pada produk jadinya (atau
merupakan bagian terbesar dari bentuk barang ).
Biaya bahan baku
(raw material cost) adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan
siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongklos angkut, penyimpanan dan
lain-lain.
2. Biaya yang diperhitungkan
dalam harga pokok bahan yang dibeli
Unsur
harga pokok bahan yang dibeli adalah
semua biaya untuk memperoleh bahan
baku dan
untuk menempatkan dalam keadaan siap pakai. Harga beli dan biaya angkut merupakan unsur yang mudah diperhitungkan
sebagai harga pokok bahan baku sedangkan
biaya pesan, biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi,
pergudangan dan biaya akuntansi
biaya merupakan unsur yang sulit
diperhitungkan sehingga pada prakteknya
harga pokok bahan baku
yang dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok sebagai akibatnya biaya penyiapan bahan baku diperhitungkan dalam biaya overhead pabrik.
3. Penentuan harga pokok bahan baku
yang dipakai dalam produksi
3.A. Metode pencatatan bahan baku
3.A.1 Metode Fisik (Fhysical Inventory Method )
Dalam metode ini hanya tambahan
persediaan bahan saja yang dicatat
sedang mutasi berkurangnya bahan tidak dicatat untuk mengetahui bahan baku
yang diperoleh , harus menghitung persediaan bahan baku digudang
pada akhir periode akuntansi.
Harga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok persediaan akhir yang ada digudang merupakan biaya bahan baku yang dipakai selama periode akuntansi.
3.A.2. Metode Mutasi Persediaan (
Perpetual Inventory Method)
Dalam metode ini setiap mutasi
dicatat dalam kartu persediaan .
Pembelian dicatat dalam kolom Beli di
kartu persediaan ,pemakaian dicatat
dalam kolom pakai di kartu persediaan dan jumlah bahan yang tersedian
digudang dapat dilihat dalam kolom sisa
di kartu persediaan.
3.B. Metode Penilaian Bahan Baku
3.B.1. Pertama Masuk Pertama Keluar (Fifo)
Metode ini didasarkan anggapan bahwa bahan yang pertama
kali dipakai dibebani dengan harga perolehan
persatuan dari bahan yang pertama kali masuk kegudang bahan,atau harga
perolehan bahan persatuan yang pertama kali masuk kegudang bahan akan digunakan untuk menentukan harga
perolehan persatuan bahan yang pertama kali disusul harga perolehan per satuan bahan yang dipakai pertama kali ,disusul harga
perolehan persatuan yang masuk berikutnya.
3.B.2. Metode Rata-Rata (Weighted Average Method)
Pada metode ini dengan pencatatan fisik menghitung rata-rata harga perolehan
persatuan bahan sebagai berikut:
(X1 x P1) + (X2 x P2)
+.......+(Xn x Pn)
Harga perolehan Rata =
rata persatuan X1 + X2 + .......+ Xn
Didalam kartu kartu persediaan dengan metode
ini setiap terjadi tambahan bahan dan ada bahan yang dipakai memiliki harga
perolehan persatuan bahan yang paling baru.
3.B.3. Metode Terakhir Masuk , Pertama Keluar (Lifo)
Metode ini berdasarkan anggapaan
bahwa bahan yang pertama kali dipakai
dibebani dengan harga perolehan persatuan bahan
dari yang terakhir masuk ,disusul dengan harga perolehan bahan
persatuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya.
3.B.4. Metode Persediaan Dasar
Metode ini didasarkan atas anggapan bahwa persediaan minimum atas
bahan harus dimiliki perusahaan pada setiap saat agar kegiatan kontinyu. Pada umumnya metode
persediaan dasar menggunakan metode Lifo
.
4. Analisis Selisih Bahan Baku
( Raw material variance)
Dalam
memgendalikan dan mengawasi biaya banyak
perusahaaan menggunakan Biaya standar
(standard cost) yaitu menetapkan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan per satuan produk , jadi perusahaan akan
membuat perencanaan biaya dan pada akhir periode akan diketahui biaya yang sebenarnya terjadi dan biasanya
jarang sekali pengeluaran sesungguhnya
sama dengan standar dan perbedaan ini disebut selisih (Variances).
Selisih Bahan Baku = Biaya Bahan Baku Sesungguhnya - Biaya Bahan Baku Standar
Selisih bahan baku
ini dapat dianalisis dalam:
A) Selisih Harga Bahan
(raw material price – variance)
Selisih harga bahan disebabkan
karena pengeluaran untuk biaya bahan
harga persatuannya tidak sama dengan standar
Selisih Harga =
- Harga Bahan Standar -
Harga bahan - x
Jumlah sesungguhnya
per
satuan sesungguhnya dibeli/digunakan
- per satuan -
B) Selisih Pemakaian
Bahan
Perbedaan yang disebabkan oleh
karena pemakaian bahan menurut standar tidak sama dengan sesungguhnya.
Selisih Pemakaian =
Pemakaian bahan - Pemakaian bahan x
Harga bahan standar
Bahan
standar sesungguhnya persatuan bahan
0 komentar:
Posting Komentar